blackwhite

blackwhite
The beginning of a new leaf.. (Beberapa tugas dan info buat semua..)

Jumat, 18 Mei 2012

Neraca Perdagangan Internasional

Neraca Perdagangan Indonesia – China

Perkembangan Ekspor

Nilai ekspor Indonesia bulan Mei 2011 mencapai 18,3 USD miliar, naik 10,8 persen dibanding April 2011. Sementara secara kumulatif, ekspor Jan-Mei 2011 mencapai 80,3USD miliar atau meningkat 33,8 persen dibanding Jan-Mei 2010. Pada periode Jan-Mei 2011 ekspor masih didominasi oleh sektor non migas, yang mencapai 64,2 USD miliar (80,0 persen dari nilai ekspor total) sementara nilai ekspor migas hanya sebesar 16,0 USD miliar (20,0 persen dari nilai ekspor total).

Ekspor nonmigas Jan-Mei 2011 terutama didorong oleh ekspor kelompok barang HS 27 (bahan bakar mineral) sebesar 9,75 USD miliar, yang kemudian diikuti oleh kelompok barang HS 15 (lemak dan minyak hewan/nabati) sebesar 8,09 USD miliar; dimana kontribusi kedua kelompok barang ini terhadap total ekspor nonmigas adalah sebesar 27,8 persen.

Proporsi ekspor industry mencapai 61,7 persen dari total ekspor Jan-Mei 2011; dimana peran ekspor produk industry terhadap ekspor total secara tren terlihat semakin menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Di lain pihak, peran ekspor produk pertambangan semakin meningkat yang mencapai 15,6 persen pada Jan-Mei 2011. Peran ekspor batubara (bituminous dan coal) mencapai 11,4 persen dan tembaga 2,6 persen pada Jan-April 2011.

Pada periode Jan-Mei 2011, ekspor nonmigas ke Jepang mencapai 7,35 USD miliar, Amerika Serikat mencapai 6,56 USD miliar, dan China mencapai 7,01 USD miliar. Kontribusi ekspor nonmigas ke tiga negara tersebut mencapai 32,6 persen. Sementara ekspor nonmigas ke Uni Eropa (27 negara) mencapai 8,68 USD miliar (13,5 persen), sedangkan ekspor nonmigas ke negara-negara ASEAN sebesar 13,77 USD miliar (21,4 persen) terhadap total ekspor nonmigas.

Perkembangan Impor

Nilai impor Indonesia pada Mei 2011 sebesar 11,19 USD miliar, turun -0,4 persen dibanding April 2011. Sementara impor kumulatif periode Jan-Mei 2011 mencapai 68,51 USD miliar atau naik 33,9 persen dibanding Jan-Mei 2010. Impor didominasi oleh sektor non migas, yang mencapai 52,53 USD miliar (76,7 persen dari nilai impor total) sementara nilai ekspor migas adalah sebesar 15,98 USD miliar (23,3 persen dari nilai impor total).

Pada Jan-Mei 2011, impor bahan baku memberikan peranan terbesar, yaitu 75,3 persen (51,6 USD miliar), yang didominasi oleh Komoditas Bahan Baku (Olahan) untuk Industri. Sejak tahun 2008, proporsi impor barang konsumsi meningkat dari 6,4 persen menjadi 7,4 persen pada 2010.

Dari total nilai impor nonmigas pada Jan-Mei 2011, sebesar 9,8 USD miliar (23,2 persen) berasal dari ASEAN. Diikuti China (18,6 persen) dan Jepang (13,5 persen). Sehingga, impor dari ketiganya mendominasi 55,2 persen impor nonmigas Indonesia; turun dari Jan-Mei 2010 yaitu 64,9 persen.

Harga Komoditas Bahan Pokok Pasar Domestik
Pada bulan Januari Juni 2011, harga rata-rata komoditas beras medium, gula pasir, gula pasir, minyak goreng kemasan, minyak goreng curah dan tepung terigu mengalami kenaikan dibandingkan bulan Mei 2011, yaitu masing-masing sebesar 14,8 persen; 1,5 persen; 12,1 persen; 13,1 persen dan 0,9 persen.

Harga Komoditas Internasional
Harga minyak mentah turun 2,1 persen pada bulan Juni, dengan harga rata-rata 105,9 USD/barel. Terjadi perbedaan yang signifikan antara harga Brent 113,8 USD/barel dan harga WTI 96,3 USD/barel, yang disebabkan oleh hambatan pasokan di Cushion OK. Harga pertanian menurun 0,7 persen akibat peningkatan pasokan pada beberapa komoditas. Harga minyak kelapa dan palm kernel turun mencapai 14 persen dan 10 persen akibat kelebihan produksi, sementara harga kapas turun 10 persen akibat permintaan yang menurun serta adanya substitusi serat sintetis murah di Asia. Sementara itu, harga gula meningkat 15 persen akibat produksi Brasil yang rendah dan harga kayu (Malaysia) naik 8 persen akibat permintaan dari Jepang. Harga logam dan mineral turun 1,2 persen akibat perlambatan permintaan global. Harga timah turun 11 persen karena peningkatan produksi dan harga nikel turun 7 persen akibat melemahnya permintaan stainless steel serta peningkatan produksi nikel pig iron di China.

INDEKS HARGA KOMODITAS
Pada Jan-Mei 2011 neraca perdagangan menghasilkan surplus sebesar 11,8 USD miliar, naik dibanding Jan-Mei 2010 sebesar 30,6 persen. Sementara total transaksi perdagangan Jan-Mei 2011 naik sebesar 33,6 persen dibandingkan Jan-Mei 2010. Neraca perdagangan, secara tren relatif menurun sejak 2006 silam. Hal tersebut diakibatkan oleh laju pertumbuhan (5 tahun terakhir) impor (23,3 persen) tumbuh lebih cepat daripada laju pertumbuhan ekspor (14,3 persen). Pada Jan-Mei 2011 neraca perdagangan non migas RI-Asean surplus sebesar 1,58 USD miliar dan RI-China defisit sebesar -2,7 USD miliar.

Dari artikel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa neraca perdagangan antara Indonesia-china untuk Nilai ekspor Indonesia bulan Mei 2011 mencapai 18,3 USD miliar, naik 10,8 persen dibanding April 2011. Untuk total ekspor nonmigas adalah sebesar 27,8 persen. peran ekspor produk industry terhadap ekspor total secara tren terlihat semakin menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan untuk Nilai impor Indonesia pada Mei 2011 sebesar 11,19 USD miliar, turun -0,4 persen dibanding April 2011. Impor didominasi oleh sektor non migas, yang mencapai 52,53 USD miliar (76,7 persen dari nilai impor total) sementara nilai ekspor migas adalah sebesar 15,98 USD miliar (23,3 persen dari nilai impor total). Pada Jan-Mei 2011, impor bahan baku memberikan peranan terbesar, yaitu 75,3 persen (51,6 USD miliar), yang didominasi oleh Komoditas Bahan Baku (Olahan) untuk Industri. Sehingga Pada Jan-Mei 2011 neraca perdagangan menghasilkan surplus sebesar 11,8 USD miliar, naik dibanding Jan-Mei 2010 sebesar 30,6 persen. Sementara total transaksi perdagangan Jan-Mei 2011 naik sebesar 33,6 persen dibandingkan Jan-Mei 2010.


Nindy Chairunnisa (20208886)